http://opinionsandexpressions.files.wordpress.com/2009/06/night_at_the_museum_2_movie_review.jpg
2009
20th Century Fox
Jenis: Komedi, Fantasi
Sutradara: Shawn Levy
Pemain: Ben Stiller, Amy adams, Robin Williams, Hank Azaria
Penulis: Robert Ben Garant & Thomas Lennon
Sinematografi: John Schwartzman
Musik: Alan Silvestri
Durasi: 105 menit
MPAA Rating: PG

Night at the Museum yang pertama adalah film yang bodoh, ceria dan tidak lucu—paling tidak menurut pendapat pribadi Saya. Sayangnya film itu sukses yang artinya akan ada sekuelnya dengan formula yang sama ditambah mengumpulkan kembali tim sukses film pertama. Hasilnya? Film yang serupa dibuat kembali dengan budget raksasa sebesar US$150 juta dan harapan kembali bisa menghibur penonton lamanya. Sekuel Night at the Museum ini lebih bodoh, lebih ceria dan lebih tidak lucu dibanding pendahulunya. Dan sayangnya juga, melihat dari data box office, Night at the Museum: Battle of Smithsonian kembali sukses besar. Jadi bersiap saja akan ada sekuel Night at the Museum berikutnya beberapa tahun lagi.
http://weakcampus.com/wp-content/uploads/2009/05/night-at-museum2.jpg
Plotnya menceritakan si penjaga malam museum, Larry Daley (Ben Stiller), kini sukses dengan penemuannya, senter-menyala-di-kegelapan. Di museum tempat ia bekerja dulu, kini sedang direnovasi, sebagian besar mainan-mainan di sana akan dipindah ke gudang museum besar di Institusi Smithsonian…lengkap dengan tablet yang membuat benda mati itu hidup di malam hari. Larry harus menyelamatkan teman-teman lamanya dari ancaman firaun bule Kah Mun Rah (Hank Azaria) dan mengembalikan tablet itu ke tempat lamanya.
http://atemplemuse.files.wordpress.com/2009/05/night_at_the_museum_2_03.jpg


Apa lagi yang perlu dibahas? Oh…setidaknya Saya akan menulis sesuatu tentang film ini agar Saya ingat isi filmnya. Mulai dari bagian terbaik: Amy Adams. Ben Stiller, Owen Wilson, Steve Coogan dan Robin Williams memang nama-nama besar dalam film ini, tapi satu-satunya nama yang paling bersinar justru datang dari Amy Adams sebagai pemeran wanita udara nomor satu, Amelia Earhart. Dia bisa menjadi love interest, side kick, pemberi semangat filmnya, dan sebagai pemanis, dia benar-benar manis.

Akan ada banyak sekali tokoh-tokoh yang dihidupkan dalam film ini—berarti anak-anak sedikit-sedikit mendapat pelajaran sejarah lewat film ini. Koboi Jedediah (Owen Wilson), ksatria Octavius (Steve Coogan) dan Theodore Roosevelt (Robbie Williams) kembali tampil sebagai cast lama. Di museum baru, selain Amelia Earhart dan Kah Mun Rah, ada patung Thinker, cupid, Abraham Lincoln, Albert Einstein, Jendral Custer (Bill Hader), Ivan The Terrible (Christopher Guest), Napoleon Bonaparte (Alain Chabat) dan yang terlucu, Al Capone (John Benthral). Bagian hitam-putih mungkin adalah momen favorit Saya di film ini.

Bagian terburuknya adalah bagaimana film ini benar-benar tidak punya struktur cerita. Semuanya…tidak memiliki poin. Kah Mun Rah mencuri tablet dan berniat membangkitkan pasukan dari neraka. Saya tidak mengerti. Toh, museum itu akan lebih banyak memiliki koleksi boneka di siang harinya. Atau untuk sekedar fun? Apakah bangkitnya para pasukan neraka itu benar-benar menghibur kita? Lihat? Apa yang seharusnya menjadi klimaks yang dibangun dari awal film ini, akhirnya hanya dijadikan sebuah candaan-satu-menit. Dan faktor klise juga tidak bisa lepas, dari cerita, joke, sampai eksekusinya. Mereka tidak akan bisa menutup filmnya dengan baik jika mereka seperti memaksa memasukkan pesan moral seperti itu.
Angin summer tahun ini belum ada yang segar sejauh yang Saya hirup—Saya masih mengharapkan pada hari itu Saya mendapatkan tiket Angels & Demons. Night at the Museum: Battle of Smithsonian bukanlah film favorit Saya. Saya pikir Saya ingin humor yang lucu—tidak peduli itu bodoh atau cerdas—yang penting lucu, dan Saya akan suka.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates