Foto: Reuters
Mexico City - Gempa berkekuatan 8,8 SR yang melanda Chili 500 kali lebih kuat dibandingkan dengan gempa 7 SR yang mengguncang Haiti bulan lalu. Tapi tingkat kematian dan kerusakan di Chili tidak sedahsyat seperti yang terjadi di Haiti.

Jumlah korban gempa di Chili lebih sedikit daripada jumlah korban gempa di Haiti. Korban tewas akibat gempa di Chili untuk sementara baru mencapai 300 jiwa, sedangkan korban tewas di Haiti menembus angka 200 ribu jiwa. Di Chili, jumlah orang yang kehilangan rumahnya lebih sedikit dibanding Haiti, kemudian juga jaringan telepon dan komunikasi bisa dipulihkan dalam waktu 5 jam. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Seperti dilansir Los Angeles Times, Minggu (28/2/2010), dijelaskan bahwa gempa Haiti terjadi di kedalaman yang lebih dangkal yaitu 10 kilometer dan pusat gempa jaraknya hanya beberapa mil dari wilayah padat penduduk seperti ibukota Port-au-Prince. Sedangkan gempa Chili terjadi di kedalaman yang lebih dalam yaitu sekitar 35 kilometer dan berpusat di lepas pantai yang jarang dihuni warga.

Penyebab lainnya, yakni karena Chili relatif sangat siap dalam menghadapi gempa. Peristiwa tahun 1960 lampau, saat gempa terkuat yang pernah ada berkekuatan 9,5 SR meluluhlantakkan Chili, menjadi pengalaman berharga bagi negara tersebut. Sekolah-sekolah bahkan melakukan latihan gempa rutin bagi para siswanya.

Kemudian juga undang-undang di Chili mengharuskan setiap bangunan untuk memiliki konstruksi tahan gempa. Para penyelamat juga telah terlatih dengan baik dan dapat dengan sigap terjun ke lokasi.

Sementara Haiti sendiri sejak abad 19 tidak pernah diguncang gempa. Sebagian besar rumah dan bangunan terbuat dari batu bata yang tidak kuat dan konstruksi bangunan seperti ini tentu saja menjadi jebakan maut ketika gempa 7 SR mengguncang Haiti pada 12 Januari lalu. Akibatnya ratusan ribu nyawa melayang dan jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal.

Satu penyebab lagi adalah tingkat perekonomian kedua negara. Seperti diketahui, Haiti merupakan salah satu negara termiskin di dunia, sedangkan Chili merupakan salah satu negara termakmur. Kerusakan parah terjadi di ibukota Haiti yang menjadi pusat dari segala aktivitas, namun pemerintah justru 'menghilang' saat gempa terjadi.

Peneliti dari USC Earthquake Center, Mark Benthien, menyatakan, gempa di Chili yang terjadi pada Sabtu (27/2) sekitar pukul 03.34 waktu setempat atau pukul 15.34 WIB ini, menyebabkan 512 getaran lebih banyak dibanding gempa Haiti. Hal tersebut menghasilkan keretakan yang lebih besar dengan wilayah lebih luas. Durasi getarannya juga lebih lama.

0 komentar:

Posting Komentar